Kamis, 20 Oktober 2016

cara belajar kendang dengan mudah untuk para pemula

Assalamualaikum Wr.Wb
Salam sejahtera untuk kita semua.  Sebelum kita belajar tentang kendang marilah sama-sama kita pelajari sejarahnya. Alat musik yang biasa kita jumpai dalam pertunjukan seni traditional ini dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik gendang juga dapat kita jumpai saat pertunjukan dangdut. Sebenarnya bagaimana alat musik gendang ini bisa ada ? Bagaimana sejarahnya ? Yuk simak informasi lengkapnya berikut ini. Dalam sejarah alat musik gendang, alat musik gendang telah dikenal di Jawa sejak pertengahan abad ke-9 Masehi dengan banyak nama seperti padahi, pataha, murawaatau muraba, mrdangga, mrdala, muraja, panawa, kahala, damaru dan kendang. 



Penyebutan gendang dengan berbagai nama dalam sejarah alat musik gendang menunjukan adanya berbagai macam bentuk, ukuran juga bahan yang digunakan. Seperti gendang berukuran kecil yang ditemukan dalam arca yang dilukiskan sedang dipegang oleh Dewa, gendang tersebut dikenal Damaru. Dalamrelief-relief candi dapat dilihat bukti keberadaan dan keanekaragaman gendang. Seperti di Candi Borobudur, dilukiskan bermacam-macam bentuk gendang, silndris langsing, bentuk tong asimetris, dan bentuk kerucut. Kemudian dalam sejarah alat musik gendang juga ditemukan dalam candi-candi yang lainnya seperti di Candi Siwa di Prambanan, Candi Tegawangi dan juga Candi Panataran.
Sejarah alat musik gendang berlanjut, Jaap Kunst menyatakan ada kesamaan antara sumber tertulis di Jawa Kuno dengan sumber tertulis di India. Dan hal inimembuktikan bahwa telah terjadi kontak budaya antara keduanya dalam bidang seni. Namun,dalam sejarah alat musik gendang, tidak dapat disimpulkan bahwa gendang Jawa mempunyai pengaruh dari India. Ini karena jenis alat musik membranofon ini diperkirakan sudah ada sebelum adanya kontak budaya dengan India. Seperti di zaman Perunggu telah dikenal adanya “Moko” dan “Nekara”, dan Nekara di zaman tersebut digunakan sebagai genderang.
Sejarah alat musik gendang berlanjut, ada jenis alat musik lain yang bunyinya berasal dari selaput kulit, seperti “Bedug” dan “Trebang”. Istilah bedug dapat dijumpai dalam kitab yang lebih muda yaitu “Kidung Malat”. Dalam Kakawin Hariwangsa, Ghatotkacasraya dan Kidung Harsawijaya, instrumen tersebut dikenal dengan istilah “Tipakan”. Tidak hanya itu, ada juga yang dikenal dengan istilah “Tabang-tabang” dalam kitab Ghatotkacasraya dan kitab Sumanasantaka, yang kemungkinan berkembang menjadi Tribang.
Dalam sejarah alat musik gendang, dilihat dari ukurangnya gendang dibagi menjadi beberapa jenis. Ada gendang atau kendang yang berukuran kecil disebut dengan “Ketipung”, lalu ada gendang atau kendang yang berukuran sedang disebut dengan kendang “Ciblon” atau “Kebar”. Sedangkan gendang atau kendang yang berukuran besar, yang merupakan pasangan dari ketipung, dinamakan dengan kendang gedhe atau biasa disebut dengan “kendang kalih”. Dalam sejarah alat musik gendang, terdapat gendang atau kendang yang khusus digunakan untuk pewayangan yaitu “Kendang Kosek”.
Untuk para pemain musik gamelan yang profesional, gendang atau kendang merupakan alat musik yang dimainkan dengan menggunakan naluri, sehingga apabila kita mendengarkan pemain gendang tersebut memainkan gendang, ada perbedaan nuansa bunyi, dan itu semua tergantung kepada orang yang memainkannya.
Yang pertama kali menemukan Gendang. Bagaimana kisah lahirnya kendang/drum? Manusia di peradaban awal memiliki kebiasaan memukul-mukul benda sekitarnya untuk mengekspresikan kegembiraan, misalnya saat berhasil menangkap binatang buruan. Dalam ekskavasi di berbagai wilayah di dunia ditemukan kendang/drum tertua dari masa neolitikum. Misalnya, yang di Moravia diduga dari tahun 6000 SM. Bentuknya amat sederhana berupa sepotong batang kayu berongga yang ujungnya ditutup kulit reptil atau ikan. Alat itu dibunyikan dengan cara ditepuk.
Pada masa peradaban berikutnya, muncul kendang/drum kayu dengan kulit binatang. Stik pukul pun mulai dipakai. Ini ditunjukkan oleh artefak dari Mesir kuno (4000 SM). Tahun 3000 SM dikenal frame drum raksasa di kalangan bangsa Sumeria kuno dan Mesopotamia. Selanjutnya, drum “menggelinding” ke Afrika dan Yunani sekitar tahun 2000 SM. Drum serupa jam pasir tampak pada relief Bharhut, relief candi India tertua, dari abad 2 SM. Pada masa bersamaan drum muncul di Romawi. Bahakan Romawilah yang pertama kali menggunakan drum sebagai pengobar semangat pasukan perang.
Tahun 600-an Persia mengenal genderang pendek dari tanah liat. Lalu genderang itu mulai dibuat dari logam, terkadang kayu. Genderang itu pun menyebar ke Eropa, Afrika, dan Asia. Karena dibuat dari tembaga dan berbentuk ketel sup, namanya pun jadi kettle drum atau timpani. Abad XIII timpani menunjukkan peran penting dalam musik Eropa. Karena bunyi gemuruhnya bak geledek, sekitar dua abad kemudian bangsa Inggris juga memanfaatkan timpani di bidang ketentaraan. Gunanya sebagai penanda waktu, aba-aba serangan, dan membuat musuh grogi.
Saat menjelajah dunia tahun 1500 bangsa Eropa membawa drum ke Amerika. Maka, cara pakai bangsa Inggris pun menyebar. Tak ayal tahun 1800-an pasukan militer di berbagai negara mulai mempelajari dan menggunakan drum dalam pasukan. Malah ada terobosan baru berupa parade musik pasukan drum bandtahun 1813 di Rusia. Itulah salah satu tonggak munculnya drum band.
Keinginan memperkaya musik drum sudah ada sejak 1550. Namun, baru tahun 1935 para pencinta musik di AS mewujudkannya. Drum pun tak lagi muncul tunggal. Seperangkat drum biasanya terdiri atas genderang bas, genderang senar, genderang tenor, dan simbal. Malah tahun 1970-an muncul drum listrik, yang kualitas bunyinya tak beda dengan gendang, timpani, atau drum akustik.
jenis instrumen membranofon lainnya adalah ‘bedug‘ dan ‘trebang‘. Istilah ‘bedug‘ dijumpai pada kitab yang lebih muda yakni Kidung Malat. Dalam Kakawin Hariwangsa, Ghatotkacasraya, dan Kidung Harsawijaya instrumen sejenis disebut dengan istilah “tipakan”. Selain itu ada istilah ‘tabang-tabang‘ dalam kitab Ghatotkacasraya dan kitab Sumanasantaka yang kemungkinan berkembang menjadi istilah ‘tribang‘. Jika data ini benar, berarti yang sebut “trebang” maupun “bedhug” bukanlah instrumen musik yang muncul setelah masuknya kebudayaan Islam, melainkan telah ada sejak abad ke-12 M (Zoetmulder, 1983:317-395).
Jika dilihat dari ukurannya, kendang di bagi menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Kendang berukuran kecil, jenis ini disebut sebagai “ketipung”.
2. Kendang berukuran sedang, disebut sebagai kendang “ciblon” atau “kebar”.
3. Kendang berukuran besar, kendang jenis ini merupakan pasangan ketipung, yang dinamakan kendang gedhe, atau biasa disebut sebagai “kendang kalih”. Kendang ini biasanya dimainkan pada lagu atau gendhing yang berkarakter halus seperti : ketawang, gendhing kethuk kalih, dan ladrang irama dadi. Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis lancaran, ladrang irama tanggung.
4. Khusus untuk wayangan ada satu lagi kendhang yang khas yaitu kendhang kosek.
Kendang, dimainkan hanya dengan menggunakan tangan, tanpa alat bantu lainnya. Ditangan para pemain gamelan professional yang sudah cukup lama menyelami budaya jawa, kendang adalah alat musik yang dimainkan dengan menggunakan naluri. Oleh sebab itu, selalu ada perbedaan nuansa, bunyi, tergantung kepada orang yang memainkannya.
Sesudah mengetahui sejarahnya saya akan memberikan tips bermain kendang untuk pemula.
1. Latihan Fokus Dan Konsisten
Tips bermain kendang untuk pemula yang pertama adalah dengan latihan kendang secara fokus dan konsisten. Belajar kendanglah dengan orang sudah biasa dan ahli memainkan kendang. Belajar kendang bisa diikuti di kelas musik tradisional misalnya di sanggar-sanggar budaya tradisional. Belajar dengan fokus saat latihan kendang dengan cara hentikan aktifitas lain sejenak saat anda latihan kendang disanggar ataupun pada orang yang bisa main kendang. Matikan hp saat anda latihan dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada keluarga bahwa anda sedang latihan kendang, hal ini agar orang rumah atau keluarga tidak khawair mencari-cari anda. Kemudian latihan konsisten dengan cara meluangkan waktu untuk latihan kendang yaitu meluangkan waktu dan menghentikan sejenak aktifitas lain untuk latihan kendang. Ambil beberapa jam dalam sehari untuk berlatih kendang dan lakukan ini setiap harinya.
2. Belajar Teknik Memukul Kendang
Tips bermain kendang untuk pemula yang kedua adalah belajar beberapa teknik memukul kendang dengan benar. Pada point kedua tips bermain kendang untuk pemula ini akan memaparkan beberapa hasil bunyi dari kendang dan cara menghasilkannya.

Bunyi "thung" (not p), dengan memukul pada bagian tengah tebokan besar dengan telapak dan semua jari-jari tangan kanan.
Bunyi "dhah" (not b), dengan memukul bagian tepi tebokan besar dengan telapak dan 4 jari-jari tangan kanan dan setelah memukul dengan langsung dilepas secepatnya dari tebokan.
Bunyi "tak" (not t), dengan memukul dan memberi tekanan menggunakan telapak dan semua jari-jari tangan kiri pada tebokan kecil.
Bunyi "tong" (not o), dengan memukul dan segera melepas secepatnya pada bagian tepi pada tebokan kecil dengan menggunakan ujung jari tengah tangan kiri.
Bunyi "tek" (not i), dengan memukul dan ditekan pada bagian tengah tebokan besar dengan menggunakan ujung jari tengah tangan kanan.
Bunyi "lang" (not L), dengan memukul dan secepatnya melepas pada tebokan kecil dengan menggunakan telapak dan empat jari tangan kiri.
Bunyi "lung" (not l), dengan memukul dan secepatnya melepas pada bagian tepi tebokan kecil dengan menggunakan jari telunjuk tangan kiri.
Bunyi "ndhet" (not b), dengan memukul dan ditekan pada tepi tebokan besar dengan menggunakan telapak dan empat jari tangan kanan rapat.
Bunyi "ndlong" (not b), yaitu kombinasi antara bunyi "dhah" dan bunyi "tong".
Bunyi "ndang" (not d), yaitu kombinasi antara bunyi "dhah" dan bunyi "dlong".
3. Berdoa
Tips bermain kendang untuk pemula yang ketiga adalah dengan berdoa sebelum dan sesudah latihan kepada Allah SWT agar kita dimudahkan dalam pemahaman dan ketrampilan memainkan kendang. Hal ini sangat disarankan agar semua orang, baik yang sedang latihan kendang ataupun latihan alat musik lainnya supaya berdoa agar apa yang diinginkan dan dicita-citakan dapat tercapai.
            Berikut ini akan saya lampirkan beberapa vidio bermain kendang untuk pemula silahkan menikmati.





2 komentar:

  1. Costumer Service 24 Jam..

    Join ? Langsung Contact Kami
    WA : +855 1632 6427
    LINE : CSligautama

    BalasHapus
  2. Costumer Service 24 Jam..

    Join ? Langsung Contact Kami
    WA : +855 1632 6427
    LINE : CSligautama

    BalasHapus